Sabtu, 01 Juni 2013

LDII CUT DAN PASTE




Dalam ilmu komputer dikenal istilah cut dan paste. Dua kata itu berasal dari Bahasa Inggris. Cut bermakna to break the surface of something, or to divide or make something smaller, using a sharp tool, especially a knife. Paste bermakna to move a piece of text to a particular place in a computer document. Cut and paste bermakna to move words or pictures from one place to another in a computer document.

Cut dan paste bisa diterapkan dalam hidupan nyata. Biasanya orang yang sadar dari kesalahan yang saat usia tua menghampiri. Banyak orang yang saat tua baru menyadari akan dosa-dosa yang diperbuatnya dulu. Dimana saat usia muda ia terjebak dalam noda dan dosa. 

Nah, proses penyadaran diri dari kesalahan itu bisa dipotong. Tak perlu menunggu usia tua datang. Saat ini pun proses itu bisa dilakukan. Usia muda mulai diisi dengan kebaikan. Usia muda justru insyaf duluan. Meski masih muda waktu tak diisi dengan kegiatan yang tak bermanfaat.
Proses cut dan paste tak hanya berlaku dalam dunia komputer. Namun, juga berlaku dan dibutuhkan dalam kehidupan nyata. Penerapannya dalam hal kehidupan manusia itu sendiri. Proses yang biasanya memakan waktu lama dipotong. Sehingga waktu yang lama itu bisa diperpendek.
Yang tadinya manusia sadar akan dosa-dosanya disaat usia senja. Hal itu dicut. Manusia yang masih berusia belia diarahkan untuk senantiasa beribadah kepada Allah SWT. Apa tujuannya? Agar manusia dapat lebih cepat menuju proses pendewasaan.

Tak perlu lama menjadi manusia dewasa. Dewasa secara pikiran. Meski jasad terbilang muda, tetapi pikiran telah matang. Itukan lebih baik dari pada tua secara jasad baru kemudian matang secara pemikiran.
Terutama dalam hubungan manusia kepada sang pencipta. Seharusnya manusia bisa beribadah kepada Allah sejak dini. Sejak kecil anak sudah dididik untuk mengenal Allah. Ia sudah dibina untuk sholat lima waktu di masjid, menghafal doa, berkata-kata yang sopan kepada siapapun dan mandiri.
Anak tidak dibiarkan begitu saja. Menyerahkan perkembangan anak sesuai dengan kodratnya. Memiliki anggapan nanti suatu saat anak akan dewasa dengan sendirinya. Tak perlu diarahkan. Tentu anggapan ini adalah anggapan yang keliru. Tak benar pemikiran seperti ini.

Masa remaja jangan hanya diisi dengan kegiatan yang berguna. Selalu kumpul bersama teman tetapi tak ada pembicaraan berbobot yang dibahas. Yang menjadi topik hangat diskusi hanyalah masalah cewek atau game. Itu saja.
Masa muda diisi dengan pacaran, merokok, miras, bergaul bebas antara laki dan perempuan, pornografi dan kejahatan lainnya. Jarang ada remaja yang mau pergi ke masjid untuk sholat lima waktu. Jarang ada anak muda yang mau menyampaikan agama. Jangankan menjadi penyampai, belajar saja tak mau.
Inilah realita kehidupan remaja masa kini. Anak muda dibiasakan melakukan hal-hal yang tak berguna. Bahkan, cenderung mengandung maksiat. Anak muda akhir-akhir ini gencar terlibat kasus perkelahian, pornografi dan pornoaksi, geng motor dll. 

Jarang ada berita yang menyampaikan prestasi anak muda. Itupun jika ada prestasi yang diberitakan kebanyakan hanya prestasi duniawi belakan. Menang dalam lomba matematika, fisika atau sains tingkat nasional atau internasional.
Masih jarang berita anak muda yang bisa menjadi ahli Alquran. Jarang didengar anak muda menjadi seorang penyampai agama.

Bagaimana dengan kehidupan orang tua saat ini? Ya, memang banyak kakek dan nenek yang terlihat khusyu dalam beribadah. Diusia senja biasanya orang tak terlalu banyak mengurus masalah keduniaannya. Bisa dilihat orang tua yang selalu aktif datang sholat lima waktu. Usia mereka sudah terbilang uzur.
Untuk bapak dan ibu usia 40-50 tahun rasanya masih kurang yang bertaubat akan dosa-dosanya. Jika ada jumlahnya tak banyak. Usia ini terbilang masih produktif. Mereka selalu aktif mencari nafkah diluar rumah. Mereka giat bekerja. Kadang mereka meninggalkan sholat lima waktu. Alasannya sibuk mencari uang untuk makan anak.

Biasanya pada usia 60 tahun keatas seseorang mulai mengurangi aktifitas dunianya. Mereka lebih fokus pada urusan akhirot. Mereka mempersiapkan diri untuk menghadap Allah SWT.
Kalau begitu sekarang mari kita cut proses kehidupan ini. Lalu paste dalam kehidupan nyata saat ini, detik ini. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah kecuali untuk menggapai prestasi sejak usia dini. Tak perlu menunggu usia tua kemudian mau berbuat baik kepada Tuhan. Ibadah yang giat juga bisa dilakukan sejak keci dan usia remaja.

Hal ini juga dilakukan untuk mengantisipasi suatu hal. Takutnya Allah akan mengambil nyawa seseorang disaat masih muda. Oleh karena itu, setiap orang hendaknya diingatkan untuk selalu berbuat baik. Apakah ia tua atau muda. Usia muda tak menggaransi jauhnya dia dari kematian.

Anak muda yang meninggal dunia pun banyak. Tidak hanya satu atau dua. Jumlahnya tak terkira. Oleh karena itu, semua tingkatan usia harus berbuat baik. Saat ini juga. Saat muda atau tua. Lembaga DakwahIslam Indonesia (LDII) membimbing anda agar dapat beribadah kepada Allah sesuai dengan aturan Quran dan Hadis.

post link :